My Quote Today

On the stage he was natural, simple, affecting. It was only when he was off, he was acting
glitter-graphic.com

Jumat, 04 Februari 2011

Ketika Warga Melaporkan Kondisi Mesir untuk Indonesia

Pagi ini, saya mendapatkan pesan dari Bisyri, Kompasianer yang sedang belajar di Al-Azhar, Kairo, terkait aktifitas warga Indonesia yang berada di Mesir. Pesan yang cukup singkat, tapi saya menangkapnya sebagai sebuah perasaan dan kondisi teman-teman Indonesia lain di sana yang harus diinformasikan dengan segera.
Bisyri mengabarkan hadirnya sebuah grup Facebook yang dibuat mahasiswa Indonesia di Mesir. Grup itu diberi nama “MENDESAK EVAKUASI TOTAL MASISIR“. Dari namanya, sekilas kita bisa menangkap keinginan masyarakat Indonesia agar segera dievakuasi dari Mesir karena kondisi politik di sana semakin hari bertambah buruk. Tapi lebih dari itu, seperti diungkapkan Bisyri, grup tersebut merupakan corong informasi dari warga Indonesia di Kairo dan kota-kota Mesir lain dengan harapan bisa segera diketahui semua orang, khususnya masyarakat dan pemerintah Indonesia di tanah air.
Grup ini dibuat bukan sekedar merespon program evakuasi bertahap yang sudah dilakukan Departemen Luar Negeri. Tapi lebih dari itu, seperti saya tangkap dari beberapa informasi WNI di Mesir, gerakan online tersebut merupakan respon cepat atas dibukanya kembali akses internet di mesir yang sebelumnya sempat ditutup.
Saya segera menuju ke grup dimaksud dan menemukan banyak sekali informasi, baik dari kalangan pekerja maupun mahasiswa. Mereka tidak hanya membicarakan seputar evakuasi warga tapi juga kondisi Kairo dari waktu ke waktu.
Sebelum grup itu dibuat, Kompasianer yang tinggal di Mesir juga sudah lama melaporkan apa yang mereka dan rasakan selama prahara politik berlangsung. Informasi dan berita yang mereka tulis, sekecil apapun cakupannya, sangat bermanfaat untuk kita yang berada jauh dari Mesir, khususnya untuk keluarga yang menanti kabar terbaru dari sanak familinya yang tinggal di sana.
Segera setelah membaca pesan dari Bisyri dan menelisik informasi di grup FB (yang dari situ terdapat banyak sekali bahan berita yang bisa ditulis), saya langsung menulis sebuah berita di KOMPAS.com seputar geliat WNI dalam memberitakan kondisi terkini di Mesir.
Berita itu tayang tadi pagi, dan saya salinkan kembali di sini sebagai penyemangat bagi WNI lain untuk segera melaporkan perkembangan Mesir di Kompasiana.
Mengapa di Kompasiana? Karena berbeda dengan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, Kompasiana bersifat terbuka dan bisa dibaca oleh semua orang tanpa perlu mendaftar di website tersebut. Selain itu, Kompasiana juga menjadi tempat untuk menyampaikan berita secara utuh, bukan sekedar dalam bentuk status ataupun kicauan singkat.
Tulisan-tulisan eksklusif dari para Kompasianer di Mesir (dan ulasan lain terkait Mesir) nantinya akan ditampung di Liputan Khusus yang isinya laporan Kompasianer di Mesir dengan tag “mesirbergolak“.

WNI di Mesir: Beritakan Suara Kami…

KOMPAS.com - Warga Indonesia yang bermukim di Mesir melaporkan kondisi terakhir lewat sosial media seperti Kompasiana dan Facebook. Di Facebook, misalnya, sebuah grup bertajuk “MENDESAK EVAKUASI TOTAL MASISIR” dibuat oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir. Grup ini berisi informasi dan suara warga Indonesia di sana, baik dari kalangan pekerja maupun mahasiswa.
“Di sini saya mewakili teman-teman mahasiswa di Mesir memohon dengan sangat kepada media di Indonesia untuk memberitakan suara kami para mahasiswa di Mesir yang kami tampung di group yang kami buat,” demikian pesan yang diterima Kompas.com dari Bisyri Ichwan, salah seorang mahasiswa Al-Azhar University yang masih bermukim di Kairo, Jumat (4/2/2011) pagi.
Grup tersebut hingga saat ini memiliki 1163 anggota dan sudah terdapat 540 lebih informasi yang ditayangkan. Salah satunya berasal dari Nour Laila yang sedang bekerja di Mesir. Dia menulis, “hari ini di peringatkan bagi kawan2 yg ada di cairo,mohon jangan keluar rumah pertumpahan darah akan terjadi hari ini,,,tp kita doakan mudah2an gak terjadi apa2,,aminn aminnn amin ya robb.”
Anggota lainnya, Putry Senja Kasih Jasusi, menginformasi kondisi para TKI yang tidak memiliki passport. “kasian teman2 TKI yg tak punya pasport,smua y gemetar ktakutan,mohon d tindak lanjuti!,” tulis Putry.
Laporan Kompasianer
Selain di Facebook, laporan lebih lengkap juga ditayangkan melalui Kompasiana, media sosial berbasis blog yang dibuat Kompas.com. WNI di Mesir yang selalu mengabarkan kondisi di Mesir antara lain Muhammad Irfan dan Bisyri dan Pengeran Cupu.
Irfan terakhir mengabarkan kondisi evakuasi gelombang kedua lewat tulisan berjudul Reportase Langsung Evakuasi Gelombang Ke-2 WNI Mesir. Reportase tersebut dilengkapi foto yang menggambarkan kondisi di KBRI Kairo yang dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi Indonesia.
Bisyri, mahasiswa Indonesia di Mesir, juga menginformasikan situasi terakhir usai berjalan-jalan di beberapa sudut Kairo.
Di tulisan berjudul Mesir Terkini yang ditayangkan 2 Februari lalu, dia melaporkan, “Barusan tidak sengaja ketika membuka laptop, internet dihidupkan oleh pemerintah, padahal sejak situasi Mesir tegang mulai tanggal 25 Januari lalu, semua saluran komunikasi diputus. Telpon dimatikan, mengirim SMS tidak bisa, hingga jaringan internet pun tidak bisa.”
Kamis (3/2/2011) kemarin, Bisyri kembali melaprkan kondisi di jalan-jalan kota Kairo lewat sebuah tulisan berjudul Tank di Jalan Cairo.
Sumber: KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar