My Quote Today

On the stage he was natural, simple, affecting. It was only when he was off, he was acting
glitter-graphic.com

Kamis, 03 Februari 2011

Jiwa kemoderatan Dalam Keberagaman

Keberagaman adalah sesuatu yang harus kita syukuri karena telah memberikan warna dan dinamisasi kehidupan. Keberagaman bukanlah suatu pembeda melainkan sebuah penyatu dan pembanding yang memberikan kesempatan kepada kita untuk memilih keindahan kehidupan ini. Jika setiap individu sudah memahami hal tersebut, konflik yang disebabkan adanya keberagaman tidak mungkin terjadi. Terbentuknya sebuah masyarakat yang memiliki toleransi dalam mewadahi berbagai macam etnis, agama, ras, kebudayaan, dan kelompok yang masing-masing memiliki hak mempraktekkan dan mengembangkan kultur tradisional serta keyakinannya dalam bingkai harmonisasi peradaban bukan lagi sebuah mimpi. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak individu dan masyarakat yang belum memahami hal tersebut. Banyak di antara mereka yang memaksakan versi kebenaran menurut pendapat mereka sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat secara keseluruhan. Sebagai contoh, terjadinya konflik masalah rumah peribadatan yang terjadi di Bekasi kemarin. Secara hakiki, agama ada di antara kita untuk menciptakan ketenangan dan harmonisasi kebenaran dalam kehidupan ini. Dalam konsep Islam, adanya sikap saling menghormati dalam perbedaan dijelaskan oleh Allah Swt dalam Q.S Al-Maidah ayat 48 yang memberikan petunjuk bahwa jika Allah Swt berkehendak, Dia dapat menjadikan seluruh umat manusia ini satu umat yang seragam tetapi justru Allah Swt menentukan sebaliknya. Intinya keberagaman dalam segala aspek kehidupan adalah sunnatullah yang harus kita syukuri. Sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama harus terus dibina agar tercipta suatu keharmonisan. Keharmonisan di sini bukan berarti sebuah peleburan teologi tetapi bertujuan untuk saling memahami rasionalitas setiap ajaran agar dapat menghormati perbedaan persepsi masing-masing mengenai iman dan aktualisasinya (Yamadhipati, 2008).

Gambar 1. Kajian Kerukunan Umat Beragama
Sikap menghargai keberagaman dapat terwujud ketika setiap individu sudah mampu memahami bahwa dunia ini diisi oleh milyaran orang yang masing-masing memiliki keunikan karakter dan membawa kebudayaan yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam suku bangsa, agama, adat istiadat, dan bahasa daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sikap fleksibilitas dan mampu beradaptasi dalam segala kondisi keberagaman kebudayaan Indonesia akan menjadikan kita lebih toleran walaupun ada batasan-batasan tertentu berdasarkan prinsip dan keyakinan yang kita pegang. Sikap seperti ini biasa disebut sebagai sikap moderat. Secara harfiah moderate berarti sedang-sedang saja, jalan tengah, dan tidak berlebihan. Berdasarkan definisi di atas, saya berpendapat bahwa moderat adalah suatu sikap individu yang mengedepankan toleransi dalam keberagaman berdasarkan prinsip dan keyakinan yang dia pegang. Dalam menyelesaikan suatu konflik, orang yang mempunyai sikap moderat tidak akan memihak salah satu sisi tetapi mencari akar permasalahannya sehingga dapat menemukan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut berdasarkan prinsip keadilan. 

Dasar Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan lambang negara Burung Garuda semakin mempertegas bahwa jiwa kemoderatan perlu ditumbuhkan. Keberagaman Indonesia yang terlukis melalui kata “ Bhineka Tunggal Ika” selama ini kita percayai sebagai identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dapat kita realisasikan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran hidup bernegara yang terwujud dalam setiap aspek kehidupan baik itu ekonomi, politik, kepercayaan, dan bidang lainnya dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia secara seutuhnya. Untuk mencapai hal tersebut, banyak cara yang dapat kita lakukan sebagai generasi pewaris peradaban bangsa. Langkah awal yang yang harus kita lakukan adalah menumbuhkan jiwa nasionalisme dan rasa memiliki bangsa ini. Kita harus menyadari bahwa bangsa ini membutuhkan kontribusi terbaik dari sekluruh elemen masyarakat agar bangsa ini bias bangkit dari keterpurukan. Selama ini, kita terlalu sibuk mempersoalkan perbedaan-perbedaan kecil di antara kita dan tidak menyadari persamaan besar yang ada, yaitu sebuah tujuan mulia untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Tujuan inilah yang harus menjadi dasar bagi kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. selain itu perlu sebuah tindakan nyata dari kita bersama untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi bangsa ini secara bersama-sama. Ada beberapa contoh masalah bangsa yang harus diselesaikan secara bersama-sama dengan mengedepankan rasa kekeluargaan. Pertama, krisis moral dan etika dalam berbagai tataran kehidupan cukup banyak yang terlihat, seperti merebaknya budaya korupsi, kolusi, kurang menjaga martabat dan kurang disiplin. Kedua, eskalasi konflik yang merupakan konflik antarsesama masih terus bermunculan. Bahkan mencapai eskalasi tinggi sehingga kurang mendukung keharmonisan dan mengancam integrasi sosial. Ketiga, stigma keterpurukan bangsa Indonesia yang memperlemah bargaining position , baik di forum-forum regional maupun internasional. Keempat, memudarnya identitas bangsa, semangat dan komitmen politik untuk memelihara persatuan bangsa dalam arti sosial dan budaya mengalami pengendoran, bahkan menjurus ke keretakan. Masih banyak hal yang harus kita benahi, misalnya korupsi dan penyalahgunaan wewenang, kemiskinan dan pengangguran serta kebodohan, kriminalitas dan kerawanan sosial, konflik dan kekerasan serta keretakan nasional dan ancaman disintegrasi bangsa, ketergantungan pada dominasi asing, kerusakan etika dan budaya serta kelemahan kepemimpinan.
Jiwa kemoderatan yang dibangun di sini bertujuan untuk melakukan proses transformasi struktural dan kultural, dimulai dengan membangun paradigma baru kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan moralitas dan penegakan hukum, kesantunan politik beretika, kematangan dan kearifan demokrasi, serta kemandirian berekonomi, di samping upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun titik temu, kebersamaan, persatuan dan sinergi di antara berbagai komponen bangsa. kemoderatan dalam segala aspek kehidupan bangsa berdasarkan nilai dan norma yang berlaku akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih kuat dan dapat bersaingan dikanca internasional. Keberagaman harus kita sikapi dengan bijak karena itu adalah modal yang sangat besar agar bangsa ini bias terus menjadi lebih baik. Saat kita di sini hanya sibuk mempertahankan pendapat golongan sendiri dan saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya, di luar sana bangsa-bangsa yang lain terus berkembang dengan sangat pesat. Untuk itulah harus kita sadari bahwa konflik antar sesama hanya akan menimbulkan kerugian bagi bangsa ini. Daripada kita hanya sibuk mempersoalkan keberagaman dan perbedaan pendapat, alangkah baiknya kita bersama-sama melakukan terobosan pemikiran-pemikiran intelektualitas dan kreativitas yang mengembangkan berbagai pembaharuan dan penemuan teknologi dan cara-cara baru yang dapat mendukung kehidupan dan memberikan manfaat kepada sesama. Teknologi merupakan hasil dari pemikiran dan kreativitas manusia yang nyata dan langsung dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Ketiga hal itulah yang harus dikuasai oleh bangsa Indonesia agar dapat mendayagunakan sumber daya alam yang melimpah secara bijaksana untuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Selain itu juga, kita harus mempererat hubungan di antara kita agar terbentuk sebuah networking bangsa yang kuat. Networking yang merupakan hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya yang membentuk suatu pola hubungan dan kedekatan di antara masing-masing pihak. Hal inilah yang perlu kita lakukan demi terwujudnya bangsa Indonesia yang menghargai dan menghormati keberagaman dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.


Daftar Pustaka
[PPSDMS NF]. 2010. Pedoman Sistem dan Manajemen Pembinaan. Jakarta: PPSDMS NF.
Yamadhipati. 2008. Pluralisme:Harmoni dalam Keberagaman. Afkar PCINU Mesir. URL: http://yamadhipati.blogspot.com/2008/10/pluralisme-harmoni-keberagaman.html. Diunduh 16 September 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar